Maraknya sebuah trend ditengah-tengah masyarakat
tidak semuanya bisa menjadikan sesuatu yang menguntungkan untuk sebuah
perkembangan positif bagi psikologi sosial dalam kemasyarakatan umum yang
berkembangan. Narkoba, Miras, Pemerkosaan, Pornografi,
Premanisme, Pungli dan bahkan Korupsi kesemuanya itu saat ini telah menjadi
rangkaian psikologi sosial yang trend namun lebih banyak merusak tatanan kehidupan
bermasyarakat yang bermartabat, berakhlak dan berakidah. Dan kesemuanya itu
juga telah lepas dan menjauh dari kemoralan akan nilai-nilai Agama dan idiologi
Pancasila yang suci bagi bangsa ini, Indonesia.
Kini kita semua saat ini sedang dihadapkan oleh
sebuah fenomena hitam dan putih yang memburamkan nilai-nilai keluhuran pada
dunia pendidikan nasional kita sendiri. Ramai dan menjadi trend dikalangan
pelajar maupun mahasiswa saat ini yaitu tawuran antar pelajar maupun tawuran
antar mahasiswa selalu sering terjadi.
Dan pada umumnya disebabkan akibat narkoba,
miras, pornografi, pergaulan yang terlalu bebas juga adanya gesekan-gesekan
kecil yang menjadi dibesar-besarkan didalam lingkungan psikologi sosial pada
diri mahasiswa maupun pelajar itu sendiri.
Selain itu disebabkan oleh adanya budaya-budaya
asing yang tidak terfilter dengan cerdas dan kreatif didalam penerimaannya.
Budaya-budaya asing yang masuk melalui perkembangan teknologi modern yang
begitu pesat dengan mudahnya diterima dan di ikuti tanpa ada sebuah upaya
pemilahan yang jernih dalam pola kecerdasan untuk memahami dan mengikutinya.
Semuanya mudah diterima dalam rangka mengikuti trend yang berkembang.
Tawuran pelajar maupun mahasiswa yang sering
terjadi di dunia pendidikan nasional kita juga disebabkan karena kurangnya
pemantapan dan ketetapan paten akan kurikulum pembelajaran yang mengarah kepada
penguatan nilai-nilai Agama juga nilai-nilai idiologi Pancasila yang suci bagi
bangsa ini.
Perkembangan nilai-nilai pendidikan nasional yang
ada pada bangsa ini hanya lebih terfokus kepada upaya peningkatan nilai-nilai
pendidikan nasional yang berbasis kepada perkembangan terknologi global semata
yang lebih banyak menguat kepada kekuatan Liberalisme berlebihan.
Selain itu penyebab maraknya tawuran pelajar atau
mahasiswa di dunia pendidikan nasional Indonesia saat ini adalah, kurang
kompetennya para pelaksana dunia pendidikan itu sendiri, hal itu bukan
semata-mata karena kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, akan
tetapi SDM (Sumber Daya Manusia) pelaksana pendidikannya yang kurang produktif,
kreatif, inovatif dan juga kurangnya memiliki pemahaman akan pengamalan
nilai-nilai Agama serta nilai-nilai idiologi Pancasila itu sendiri.
Karena itulah kita juga sudah mengetahui banyak
tentang berita dan peristiwa soal rusaknya moral dan akidah SDM pelaksana
pendidikan itu sendiri. Ada guru yang mencabuli siswanya, ada dosen yang
sengaja berselingkuh dengan mahasiswanya, dan bahkan ada guru maupun dosen yang
melakukan tindakan kekerasan kepada siswanya pula, belum lagi adanya perlakuan
pemerasan kepada siswa maupun kepada para orang tua/wali siswa, kesemuanya itu
oknum pendidikan sipelakunya.
Terlebih lagi mereka lebih mementingkan
peningkatan penghasil berupa Gaji, Bonus, Insetif, serta anggaran-anggaran
tunjangan lainnya, termasuk juga kepada pemburuan untuk meraih jabatan penting
di dunia pendidikan itu sendiri. Maka tidaklah heran hampir sering setiap tahun
selalu terjadi demo guru (SDM pelaksana pendidikan) untuk meminta pengajuan
pengangkatan menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Padahal belum tentu diantara mereka memilki
kesungguhan untuk mengabdi dan mengemban tanggung jawabnya di dunia pendidikan.
Kemudian tidak ada arti lagi pentingnya status pada karir pelaksana pendidikan
yang bersertifikasi. Sertifikasi hanya dijadikan modal untuk penguat pengajuan
peningkatan penghasilan Gaji, Bonus, Insetif, serta anggaran-anggaran tunjangan
lainnya, termasuk kepada penguasaan jabatan. Dan juga tidak sedikit, banyak
pelaksana pendidikan yang dengan terang-terangan berani menggadaikan Sertifikat
pengangkatan jabatan PNS digadaikan untuk pinjaman uang ke bank.
Kesalahan lain yang terjadi di dunia pendidikan
nasional Indonesia adalah, terjadinya tindakan korupsi dilingkungan pendidikan
itu sendiri, yaitu pada pelaksanaan penerimaan siswa baru. Hal ini sudah lama
terjadi, contohnya.. kebiasaan yang sudah menjadi budaya lama bahwa institusi
pendidikan pada pelaksanaan penerimaan siswa baru selalu saja membuat program
pengadaan sarana dan prasarana, atau ada juga program penambahan ruang kelas
baru. Lalu apa yang terjadi ?. Ya sudah pasti
sasarannya adalah orang tua/wali siswa untuk dijadikan korban, yaitu para orang
tua/wali siswa diwajibkan ikut serta menyumbangkan anggarannya untuk mendukung
program-program tersebut yang menjadi embel-embel institusi pendidikan
tersebut. Padahal pemerintah sudah menganggarkannya dana untuk program
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri dari APBN dan APBD,
termasuk anggaran untuk pengadaan dan penambahan ruang kelas baru. Lalu
dikemanakan sebenarnya anggaran itu oleh para pelaku pelaksana pendidikan
tersebut ?.
Hal lain kesalahan pelaksanaan pendidikan
nasional kita adalah, hampir disetiap institusi pendidikan selalu saja pandai
dan pintar membuat dan merencanakan program-program proyek pendidikan
dilingkungan pendidikan itu sendiri, yang ujung-ujungnya adalah bisnis,
contohnya program wisata pelepasan dan perpisahan para lulusan, program studi
banding pendidikan, program wisata siswa dan lain sebagainya. Hal ini sudah pasti
korbanya adalah para orang tua/wali siswa. Dan masih adalagi kesalahan lainya soal
pelaksanaan pendidikan nasional kita adalah, setiap institusi pendidikan selalu
pintar-pintarnya membuat proyek pembangunan gedung baru untuk pengadaan sarana
dan prasarana pendidikan dilingkungan pendidikan itu sendiri, dan itupun selalu
saja ada permainan di dalamnya.
Pelaksanaan pembangunan maupun pengadaan sarana
dan prasarana pendidikan selalu mengaitkan dan melibatkan lembaga interen
komite pendidikan itu sendiri (komite sekolah dan komite dewan pendidikan)
untuk melaksanakan proyek tersebut, tanpa ditenderkan kepihak kontraktor yang
kompeten. Ujung-ujungnya berdalil untuk mengefisiensikan anggaran agar tidak
bocor dan tidak boros. Hal ini sebenarnya tidak masuk akal, padahal hal itu
adalah dalam rangka bagi-bagi jatah proyek yang terjadi di dalam lingkungan
institusi pendidikan itu sendiri, yaitu antara kepala sekolah (kepala
pendidikan di lembaga pendidikan itu sendiri) dengan lembaga interen
didalamnya, komite sekolah maupun komite dewan pendidikan yang ada di lembaga
pendidikan tersebut. Nah inilah akar masalah yang sebenarnya terjadi
di dunia pendidikan nasional Indonesia saat ini. Maka janganlah terlalu cepat
menilai tawuran pelajar atau tawuran mahasiswa adalah buruknya pendidikan
nasional di Indonesia ini, atau buruknya kurikulum pendidikan itu sendiri. Maka
jelas apa yang terjadi dalam fenomena tawuran pelajar atau tawuran mahasiswa
karena kurangnya kesungguhan para pelaksana pendidikan melaksanakan kewajibannya
sebagai abdi pendidikan bangsa ini.
Para pelaksana pendidikan nasional lebih
mementingkan kualitas kekayaan, jabatan dan peningkatan karir yang tidak dengan
cara produktif yang didapatnya. Nereka sengaja membuat situasi seperti itu.
Jadi kenakalan dan kebrutalan pelajar maupun mahasiswa yang sering melakukan
tindakan tawuran sewena-wena bukan semata-mata saja disebabkan oleh pengaruh
narkoba, pornografi dan tindakan lainnya, akan tetapi disebabkan kurangnya
nilai-nilai keluhuran dan kesungguhan para pelaksana pendidikan itu sendiri
didalam melaksanakan tanggung jawabanya, selain itu kurangnya mengangkat
nilai-nilai pengajaran kepada peningkatan kurikulum yang berbasis penguatan
nilai-nilai Agama serta nilai-nilai idiologi Pancasila dalam kebangsaan yang harmoni
atas indahnya ke Bhennekaan Tunggal Eka bangsa ini.
Selainnya itu perlu pula peranan penting para
orang tua membantu mengawasi, mengontrol dan memberikan peningkatan pendidikan
nilai-nilai kaidah Agama kepada para putra putrinya sebagai mutiara hati yang
tercinta. Dan dukungan bagi para aparatur penegak hukum dan
penegak ketertiban harus lebih tegas lagi bertindak untuk melakukan tindakan
penegakan hukum di dalam penanganan tawuran pelajar maupun tawuran mahasiswa.
Karena kenyataannya apa yang terjadi di dalan
fenomena tawuran pelajar maupun tawuran mahasiswa justru lebih cenderung
merusak tatanan psikologi sosial tentang pelanggaran HAM (Hak Azasi Manusia)
dan ketertiban umum.
Disini perlunya semua pihak untuk sama-sama memiliki tanggung jawab soal fenomena kebrutalan pelajar dan mahasiswa yang sering melakukan tindakan tawuran. Peranan para alim ulama dan tokoh-tokoh agama lain juga wajib memiliki peranan penting didalamnya, sementara itu bagi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) itu sendiri harus segera bertindak untuk melakukan penyidikan, penyelelidikan dan melakukan tindakan tegas atas terjadinya tindakan korupsi anggaran pendidikan di institusi pendidikan yang terjadi selama ini.
Sumber :
http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/02/hancurnya-nilai-luhur-pendidikan-nasional-di-indonesia-498034.html
2 komentar:
Saya ingin semua orang untuk membaca pesan ini dengan hati-hati. Saya sangat senang untuk membuat kesaksian bagaimana saya mendapat pinjaman saya di pemberi pinjaman kredit legit, saya telah menderita di tangan kreditur internet palsu di situs web tertentu, saya sudah diterapkan di beberapa perusahaan pinjaman di sini dan semua yang mereka lakukan adalah meminta saya untuk pembayaran dan setelah pembayaran, saya tidak akan mendapatkan pinjaman dari mereka, mereka adalah orang-orang palsu dari Inggris dan bahkan India. Aku merasakan sakit karena utang saya, dan saya membayar pembayaran lain untuk mendapatkan pinjaman untuk membuat saya utang yang lebih besar. Saya sangat senang ketika teman saya mengatakan kepada saya bahwa dia mendapat pinjaman dari internet, dia adalah orang yang mengatakan kepada saya tentang Nicole Morgan dari NICOLE MORGAN KREDIT PERUSAHAAN, dan saya mengajukan pinjaman 800 juta, saya mengikuti semua prosedur, saya berpikir bahwa saya tidak akan mendapatkan pinjaman, tapi aku sangat senang ketika pinjaman saya disetujui dan dikirim langsung ke rekening bank saya dalam waktu 2 hari menerapkan. Saya telah membayar semua hutang saya sekarang dan saya stabil secara finansial ketika saya menulis pesan ini. Jadi jika salah satu dari Anda berada di sini untuk mengajukan pinjaman, Anda harus menghubungi Nicole Morgan di email-nya, mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman kredit nyata, yang lain adalah palsu. Cukup ikuti semua prosedur di Nicole Morgan dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan mendapatkan pinjaman, bijaksana sehingga Anda tidak akan kehilangan uang seperti saya, ibu kontak Nicole Morgan jika Anda benar-benar membutuhkan pinjaman nicolemorganloan@gmail.com
hubungi saya juga jadi saya bisa memberikan informasi lebih lanjut dan guardiance hadijaboften2@gmail.com
Terima kasih.
Saya Widya Okta, saya ingin bersaksi tentang pekerjaan baik Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata itu, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka mencari pinjaman di antara Anda? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman palsu di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu.
Saya telah menjadi korban penipuan pinjaman 6-kredit, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan seorang teman saya yang saya jelaskan situasinya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan yaitu SANDRAOVIALOANFIRM.
Saya mendapatkan pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya lamar, Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya baik Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta saran Anda jika Anda membutuhkan pinjaman, Anda sebaiknya menghubungi SANDRAOVIALOANFIRM.
Email: sandraovialoanfirm@gmail.com
Nomor kontak dewan direksi: +12512278012
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman.
Posting Komentar